LATAR | SOLO EXHIBITION | SHUKKE | DOUGLAS DIAZ

4 Sep 2017 –  7 Nov 2017

POSTER_DOUGLAS DIAZ (no opening)_Webmail

 

Dengan menggunakan grafit di atas kanvas atau kertas, karya Douglas Diaz mengeksplorasi pertanyaan tentang kemanusiaannya, menantang prasangka dan pemikiran, menghadapi ketakutan dan kegelapan yang berada jauh di dalam alam bawah sadar untuk mencapai keseimbangan rohani. Dipengaruhi oleh Zen aliran Buddha, praktik karya Douglas dimulai dengan meditasi yang membersihkan pikirannya sehingga karya yang dihasilkan merupakan ekspresi emosi yang paling murni. Dengan dua gelar di bidang arsitektur, Douglas memilih mengajar berbagai kurikulum. Setelah 10 tahun, dia terjun ke periklanan dan konsultasi sebelum kembali ke cinta pertamanya: seni.

Dikoleksi di lebih dari 10 negara yang berbeda, karyanya telah dipamerkan di Indonesia, Jepang, Singapura, Thailand dan Amerika Serikat. Saat ini dia tinggal dan berkarya di Bangkok Thailand. Di tengah seni kontemporer international, karya seni Douglas tampil sebagai seniman yang berpotensi muncul dengan kemampuan untuk melakukan penyebrangan antar generasi. ketertarikannya pada tradisi timur mendekatkannya beradaptasi dengan meditasi dan spiritualisme yang menjadi bagian dari kehidupan sehingga ia berhasil memadukan karya-karya seninya antara pikiran tradisi barat dan tradisi timur. disamping itu pengalamannya dalam dunia arsitektur memberinya disiplin untuk bersikap peka terhadap proporsi estetika.

Pada Pameran tunggal Douglas Diaz yang berjudul Shukke yang diselenggarakan atas kerjasama LATAR dengan Art:1 New Museum pada tanggal 4 September sampai 7 November 2017, menjadi kesempatan bagi kita untuk mengenal lebih jauh karya-karya Douglas Diaz. Dengan menggunakan grafit di atas kanvas atau kertas, karya Douglas Diaz mengeksplorasi pertanyaan tentang kemanusiaannya, menantang prasangka dan pemikiran, menghadapi ketakutan dan kegelapan yang berada jauh di dalam alam bawah sadar untuk mencapai keseimbangan rohani. Dipengaruhi oleh Zen aliran Buddha, praktik karya Douglas dimulai dengan meditasi yang membersihkan pikirannya sehingga karya yang dihasilkan merupakan ekspresi emosi yang paling murni. Dengan dua gelar di bidang arsitektur, Douglas memilih mengajar berbagai kurikulum. Setelah 10 tahun, dia terjun ke periklanan dan konsultasi sebelum kembali ke cinta pertamanya: seni. Dikoleksi di lebih dari 10 negara yang berbeda, karyanya telah dipamerkan di Indonesia, Jepang, Singapura, Thailand dan Amerika Serikat. Saat ini dia tinggal dan berkarya di Bangkok Thailand.Di tengah seni kontemporer international, karya seni Douglas tampil sebagai seniman yang berpotensi muncul dengan kemampuan untuk melakukan penyebrangan antar generasi. ketertarikannya pada tradisi timur mendekatkannya beradaptasi dengan meditasi dan spiritualisme yang menjadi bagian dari kehidupan sehingga ia berhasil memadukan karya-karya seninya antara pikiran tradisi barat dan tradisi timur. disamping itu pengalamannya dalam dunia arsitektur memberinya disiplin untuk bersikap peka terhadap proporsi estetika.Pada Pameran tunggal Douglas Diaz yang berjudul Shukke yang diselenggarakan atas kerjasama LATAR dengan Art:1 New Museum pada tanggal 4 September sampai 7 November 2017, menjadi kesempatan bagi kita untuk mengenal lebih jauh karya-karya Douglas Diaz.

Foto Karya